Selasa, 30 April 2013

Contoh Penulisan Dalam Bentuk Artikel


Pendidikan
Pendidikan adalah gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan.

Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang.


Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikan lah teori tersebut bisa didapatkan.

Jangan meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Apa pun alasannya setiap orang tetap membutuhkan pendidikan. Meski pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali anda kualitas diri yang lebih baik sehingga anda akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang anda cita-citakan. Pendidikan merupakan alat terpenting untuk merealisasikan semua impian anda.

Karangan


Karangan adalah hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan dibagi menjadi beberapa macam, yakni:
(1) Deskripsi disebut juga lukisan, yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu.
Contoh:
Lingkungan sekolah kami sangatlah nyaman. Dengan luas 1 ha, berbagai fasilitas sekolah tersedia demi kemajuan proses belajar kami. Di sekitar halaman sekolah, terdapat berbagai jenis tanaman hias yang kami tanam sendiri. Ada pula kantin yang bersih dan luas agar suasana istirahat kami dapat kami gunakan sebaik-baiknya untuk menghilangkan kejenuhan. Dan, tersedia pula lapangan olahraga yang sangat luas sehingga dapat membantu kami untuk meningkatkan keterampilan berolahraga dan mengekspresikan diri.
(2) Eksposisi ialah salah satu bentuk wacana atau karangan yang bermaksud menjelaskan, 
mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan. Tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca.
Contoh:
Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu Timur itu, direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim, S.H., Rabu (4/10) di Palu la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996.
(3) Persuasi ialah bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan, mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional. Jika argumentasi berusaha membuktikan kebenaran atau pernyataan melalui proses penalaran yang sehat, persuasi berusaha merebut perhatian dan membangkitkan tindakan terhadap pembacanya.
Contoh:
Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan.
(4) Argumentasi adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam Argumentasi ini, suatu gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga orang yang membacanya akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan, pendapat, dan sikap yang diajukan.
Contoh:
“Amin memang murid yang baik. Setiap hari la datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka merah, Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik.”
(5) Narasi adalah sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa menurut urutan waktu atau secara kronologis. Kejadian yang dikisahkan dapat bersifat khayal atau faktual, atau gabungan dari keduanya. Narasi ini sering dimasukkan ke dalam golongan karangan fiktif, jadi tercakup di dalamnya ialah roman, novel, cerpen, hikayat, tambo, dan dongeng.
Contoh:
“Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian ditaklukkan oleh Jepang, kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang, karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia umuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata, pada tangga 17 Agustus 1945.”
Termasuk karangan fiktif ialah roman, novel, cerpen, kisah perjalanan, legenda, fabel, mite, dan hikayat. Sedang contoh karangan nonfiktif dapat kita kemukakan misalnya, resensi, skripsi, tesis, desertasi, laporan, paper atau makalah, yang semuanya termasuk karangan ilmiah
Yang dimaksud karangan ilmiah ialah karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri Karangan Ilmiah:
(1) logis, maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mempunyai alasan yang dapat diterima akal
(2) sistematis, yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang berkesinambungan
(3) objektif atau faktual, artinya keterangan yang dikemukakan didasarkan pada apa yang benar-benar ada atau sesuai dengan fakta
(4) teruji, artinya keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya, dan ;
(5) bahasanya bersifat lugas atau denotatif.
Syarat-syarat Karangan Ilmiah:
(1) mengandung masalah serta pemecahannya
(2) masalah harus merangsang atau menarik perhatian pembaca
(3) lengkap dan tuntas, artinya membeberkan semua segi yang berkaitan dengan masalahnya
(4) disusun menurut sistem tertentu dan metode tertentu sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
Yang tergolong karangan ilmiah antara lain:
(1) Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
(2) Makalah ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi tertentu. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
(3) Kertas kerja adalah karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
(4) Skripsi, karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
(5) Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertanngungjawab dalam bidang studi tertentu.
(6) Disertasi ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.
(7) Resensi ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
(8) Kritik dari bahasa Yunani kritikos yang berarti `hakim’. Kritik sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
(9) Esai adalah semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
Dari tulisan diatas, bisa disimpulkan perbedaan antara Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah ialah :
Karangan non ilmiah adalah karangan yang sudah lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis,karangan non ilmiah biasa disebutkan dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,perbedaan yang cukup mencolok dari karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah adalah pada karangan ilmiah bersifat hasil penelitian sehingga faktual objektif sedangkan karangan non ilmiah   adalah karangan yang bebas dan berasal dari pemikiran sang penulis itu sendiri contohnya adalah novel,roman,cerpen,puisi dan lain sebagainya.
Karangan ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan fakta yang umum dan ditulis menurut metodologi dan tata cara penulisan yang benar ,ciri yang membedakan karangan ilmiah dengan jenis karangan yang lainya adalah  pertama karangan ilmiah bersifat sistematis kemudian objektif dan tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih baku jika dibandingkan dengan jenis karangan yang lainya,selain itu karangan ilmiah tidak ditulis untuk mengejar keuntungan pribadi dan tidak melebih-lebihkan suatu hal ,adapun contoh dari karangan ilmiah dapat berupa makalah,usulan penelitian skrpisi,tesis ,disertasi dan lain sebagainya,umumnya karangan ilmiah terdiri dari judul karangan,pendahuluan,pembahasan simpulan dan daftar pustaka.

Selasa, 02 April 2013

Induktif




Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi. Atau secara singkat dapat kita katakan sebagai penarikan kesimpulan dari sesuatu yang sifatnya khusus menjadi yang sifatnya umum.
Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
  • Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
  • Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Hipotesis dan teori
adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain lebih lanjut. Dan teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada. 
Analogi
Dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Defenisi lain  yang di maksud dengan analogi adalah suatu proses penalaran dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda dengan cara melihat persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut sehingga dapat digunakan untuk memperjelas suatu konsep.
Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh hubungan kausal  :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
Pengertian lain :
Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Deduktif



Silogisme Kategorial:
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh : Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor). Akasia adalah tumbuhan (premis minor). Akasia membutuhkan air (Konklusi)

Silogisme Hipotesis :
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.

Silogisme Alternatif:
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh: Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor. Nenek Sumi berada di Bandung. Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.


Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme